Cerita misteri kelereng pembawa keberuntungan 3, hanya tiga tahun sudah menjadi orang kaya

 Papa akhir bulan biasanya Pak Siswantara pulang di Yogyakarta untuk menghitung labanya selama satu bulan. Setelah untuk membayar adiknya bisanya ia masih mempunyai keuntungan Rp.

5.000.000. namun pada waktu itu ia sangat heran karena keuntungannya ada Rp. 8.000.000 dan
sudah diambil untuk membayar adiknya.

Adiknya bilang kepada Pak Siswantara :” Mas sekarang yang belanja banyak saya sampai
kewalahan”

Pak Siswantara menjawab :” Bagus malah baik Dik untung kita banyak”

Selanjutnya Pak Siswantara bilang :” Dik kalau kewalahan nanti saya mencari satu orang karyawan lagi”.

Selanjutnya Minggu sore Pak Siswantara kembali ke Pracimantara. Setelah sampai rumah
ia bilang kepada Isterinya :” Bu toko kita di Yogyakarta sekarang laris sekali”.

Istrinya tampak senang dan bilang : “Nanti saya ikut mengelola”. Kemudian Pak Siswantara menghitung uang Rp. 8.000.000 yang diterima dari adiknya.

Selesai menghitung uang Pak Siswantara mengambil kelereng dari dalam tasnya. Astaga ia heran didalam kantong mori yang untuk menyimpan kelereng itu penuh uang.

Pak Siswantara lalu memanggil isterinya :” Bu lihatlah dikantong mori penuh uang”
Isterinya lalu mendekat kantong tersebut dan bilang :” Apakah Bapak mencarai pesugihan saya
tidak setuju itu dosa”.

Jawab Pak Siswantara : “ Tidak saya tidak mencari pesugihan”. Kemudian Pak Siswantara dan Isterinyamenghitung uang mereka lalu istirahat. Uang tersebut jumlahnya Rp. 10.000.000.

Malam harinya Pak Siswantara lalu tidur namun tidak bisa nyenyak sebab selalu memikirkan uang tersebut. Ia ingat pesan orang tua dalam mimpinya bahwa kelereng yang ia temukan itu akan melancarkan rezekinya. Ia menyimpulkan bahwa uang tersebut pemberian orang tua yang ia temui didalam mimpi.

Tiga tahun setelah ia mempunyai kelereng ajaib Pak Siswantara menjadi orang kaya.
Kemudian ia mengajukan pindah kerjanya ke wilayah DIY. Ternyata kepala kantornya
mengijinkan dan ia pindah ke Yogyakarta.

Setelah pindah ke Yoagyakarta ia bisa mengurusi tokonya secara langsung maka keuntungannya lebih besar dibandingkan dengan waktu ia masih bekerja di Pracimantara.

Tiap 3 bulan sekali dalam kantong tempat kelereng ajaib itu disimpan pasti ada uangnya
minimum 2 juta. Meskipun ia berkecukupan tetapi Pak Siswantara hatinya merasa tidak senang
karena tidak mempunyai anak. Lewat medis dan dukun sudah ia tempuh tetapi hasilnya nihil.

Malem Selasa kliwon ia gelisah sulit untuk tidur. Lebih kurang pukul 02.00 WIB dalam
keadaan setengah tidur ia didatangi orang tua yang memberikan kelereng ajaib dulu, hanya
pakainnya yang berbeda.

Orang tua tersebut tidak memakai ikat kepala lagi, pakaiannya serba putih dari matanya keluar cahaya merah.

Comments

Popular posts from this blog

Ngeri, ada potongan kaki di tumpukan kayu jati untuk bahan bakar lokomotif kereta api kuna

Penyesalan Ayah