Cerita misteri punya penyakit pilek menahun bisa sembuh setelah mendatangi seorang paranorml dengan memberi satu syarat

 

Memiliki penyakit pilek yang sudah menahun memang sangat menjengkelkan. Berbagai obat baik medis maupun non medis sudah dilakukan nmun tetap saja tidak bisa sembuh.

Ini akhirnya menjadi sebuah cerita misteri, lantaran derita panjang itu usai setelah menemui seorang paranormal. Dan kesembuhan penyakit pilek itu hanya dengan saatu syarat sederhana yang harus dikerjakan.

Memang sih terkadang banyak hal yang tak masuk akal kita jumpai dalam perjalanan mengarungi kehidupan ini, apalagi jika kita dengan ilmu titen, artinya menyimak kejadian-kejadian dengan seksama.

Jika demikian jadinya tentu yang aneh secara umum itu tak bisa dipungkiri, bagi yang percaya merupakan hal keniscayaan untuk dibantah.

Bahkan yang terjadi pun membuat orah heran melihatnya, demikian pun tak langsung dipercaya karena diluar pemikiran manusia.

Misalnya belum lama ini, aku mengantar teman untuk berobat seorang teman, penyakitnya sih hanya pilek, namun pileknya susah sekali sembuh, kan menjadikan rishi juga.

Sudah berbagai obat dan dokter ia berusaha untuk menghilangkan penyakitnya, tapi tak jua sembuh.

Misalnya belum lama ini, aku mengantar teman untuk berobat seorang teman, penyakitnya sih hanya pilek, namun pileknya susah sekali sembuh, kan menjadikan rishi juga.

Sudah berbagai obat dan dokter ia berusaha untuk menghilangkan penyakitnya, tapi tak jua sembuh.

Akhirnya ia ingin mencoba berobat pada seorang paranormal yang masih muda, walau tempat tinggalnya di Jawa Barat, maka saya diajak untuk mengantar kesana.

“Ia masih muda, tapi kemampuan menyembuhkan penyakit yang aneh-aneh sudah banyak bukti,” tukasnya dalam perjalanan dimana aku yang pegang setir memang pakai mobilku.

“Lho penyakitmu kan nggak aneh?” tanyaku, karena sakitnya memang pilek sepengetahuanku.

“Nggak aneh gimana, ini pilek nggak lumrah, mosok bertahun-tahun nggak sembuh, sudah berobat ke banyak dokter, juga,” jawabnya kesal.

Dan sampai tempat penyembuh, saya diperkenankan ikut, tidak nunggu dimobil, jadi mengetahui pembicaraannya.

Setelah saling memperkenalkan dan saling cerita tentang perjalanan serta hingga sampai ke Bandung, teman baru mengatakan penyakitnya.

Penyembuh tidak pergi dari tempat duduknya, hanya tampaknya beliau tercenung, sambil tangan kananya bergerak-gerak,  dan jelas sekali jika tangan kanan itu bergerak seakan bukan kemauanya, dan terus diikuti, penyembuh pun berdiri, berjalan, bergerak mengikuti tangan.

Kami hanya diam, sambil mata kami tak lepas dari gerakan-kerakannya. Dan ketika Penyembuh keluar ruang tamu, kami tak bisa melihatnya lagi.

“Obatnya gampang,” tukasnya sambil masuk kembali ke ruangan. Kami masih diam, hanya melihat, jika Penyembuh membawa sepasang sendal jepit, kami tahu jika itu sendal temanku.

“Selama hidup jangan pakai sendal jepit, boleh pakai sendal lainnya,” pintanya.

“Dan pulang nanti sendal ini jangan dipakai lagi, sampai rumah bersihkan, bungkus dan simpan!” pintanya.

Kemauan penyembuh pun diikuti, dan temanku sampai rumah hanya nyeker. Dan anehnya, beberapa hari berselang pileknya pun sembuh.