Cerita misteri keris pusaka kembali ke pemilik asalnya
Kala itu Joned sedang duduk-duduk diteras rumahnya, tiba-tiba ada yang uluk salam, “Assallam
mualaikum,” serta mertqa Joned menyilakan tamu yang sudah renta itu, tamunya itu berpakaian serba putih, bersih juga rapi. Ia membawa tas kain sewarna dengan baju, sarung dan ikat kepalanya.
Ketika Joned mengatakan jika Bapaknya masih di sawah, dan biasanya menjelang dhuhur Bapak baru pulang, Kakek pun mengatakan titip saja, karena Ia harus segera pulang.
Penginya Joned mengetahui lebih jauh, belum sempat menanyakan, Kakek tua itu pun lansung
pamit, dan ketika Joned berlari kecil hendak mencari, namun sudah tak terlihat lagi.
“Ada yang aneh?” pikirnya tercenung sejenak, sambil kembali berjalan menuju teras dan kembali meletakan pantatnya, “Seharusnya aku bias mengejar Kakek tua tadi,” renungnya tak habis pikir, sambil mengamati bungkusan yang masih ditanganya.
“Ada yang mencariku, Ned?” Tiba-tiba ayahnya datang.
Joned geragapan, “Eh, bapak,” tukasnya, sedikit bingung, “Bapak kok tahu?” tanyanya kemudian.
Serta merta Bapaknya duduk dikursi teras di depan Joned, sambil tanganya meraih gelas tehnya yang sejak pagi ditaruh di meja, “Tadi seperti ada yang memanggilku, karena agak jauh aku nggak tahu siapa. Katanya aku ada yang mencari,” tukasnya setelah menyeruput teh.
Joned semakin nggak tahu apa yang sebenarnya terjadi, bukankah Kakek itu hanya sekejap, nggak ada yang tahu, dan secepat itu ayahnya juga ada yang memberi tahu dan segera pulang.
“Tampaknya yang memberi tahu masih muda atau sudah tua, Pak?” lalu tanyanya.
“Kalau dari suaranya sudah tua,” jawab Ayahnya.
Ayahnya mengangguk, “Tampaknya ada sesuatu?”
Kemudian Joned menyeritakan kejadian yang baru terjadi, “Ini bungkusannya,” tukasnya sambil
menyerahkan ke Ayahnya.
Ayahnya segera membuka perlahan-lahan, “Keris?” ucapnya sambil mengamati dengan seksama,
“Ini kerisku yang hilang delapan tahun silam, keris ini tiba-tiba hilang meninggalkan pendoknya,” ungkapnya lagi,
kemudian Joned diminta memegangnya, ayahnya masuk ke dalam rumah. Tak lama keluar sambil memegang pendok, “Ini pendoknya,” kemudian meminta keris dari Joned dan dimasukan ke pendok, “Pas kan, memang ini jodohnya,” lanjutnya tersenyum.
Joned hanya diam terpukau, kemudian Ayahnya mengutarakan, jika ketika hilang, ia pernah
menanyakan ke seorang ahli spiritual tentang hilangnya kerisnya, beliau mengatakan jika akan kembali, “Benar! Sekarang keris ini telah kembali,” katanya bahagia.
Comments
Post a Comment