Cerita misteri nasib apes pencuri yang kakinya tak bisa berjalan ketika mencuri burung di rumah Mbah Wignyo

Berikut ini cerita misteri tentang pencuri yang kakinya tak bisa berjalan ketika mencuri burung di rumah Mbah Wignyo.

Bisa dipastikan pencuri yang telah berani nyolong burung Murai Batu di Rumah Mbah Wignyo
warga luar desa. Karena jangankan hendak mencuri, punya pikiran yang tidak baik saja pasti bakal kena batunya.

Sehingga warga satu desa akan berhati-hati jika ke rumah Mbah Wignyo, tidak berani clemongan, selalu sopan, atau jika tak berkepentingan banyak yang lebih baik tidak datang kerumahnya.

Mbah Wignyo memang sedari muda jago prihatin, lagian ia sangat sayang tanaman, sehingga
rumahnya yang lumayan luas itu banyak ditumpuhi pepohonan yang rindang, sehingga rumahnya yang berbentuk limasan lawas itu tampak singup.

Mbah Wignyo juga banyak memelihara burung berkicau, jika siang hari burung-burung itu ngoceh bersahutan, menambah adem suasana yang sudah sejuk.

Walau sebenarnya Mbah Wignyo baik, tak pernah memasang sesuatu dihalaman atau di rumahnya, namun nggak tahu juga tempat tinggalnya tampak berwibawa.

Pagi itu tempat Mbah Wignyo tampak sedikit ramai, karena di bawah pohon Pule besar, ada
seorang pemuda hanya duduk ndheprok sambil tanganya masih memegang gagang sebuah kurungan yang di dalamnya ada seekor burung Cocak Ijo milik Mbah Wignyo.

''Sebaiknya bawa keluar halaman Mbah Wignyo saja, kita hajar!'' ada yang berguman demikian,
''Coba minta ijin Mbah Wignyo, kita hajar, biar kapok!'' Seru yang lain.

''Pencuri bego! Nggak tahu jika pohon-pohon serta rumah ini berpenunggu,'' sambut yang lain.
Namun Mbah Wignyo yang sudah berada di depan pencuri itu meminta untuk tenang, ''Kamu dari
mana?'' Lalu tanya Mbah Wignyo pada si pencuri.

Dengan nada serak dan ketakutan, Pemuda itu mengatakan dengan jujur, bahkan ia ketika hendak keluar pekarang kakinya seperti lumpuh disini. Kayak ada tangan yang memegang, kemudian di dudukan disini dan susah untuk berdiri.


Comments

Popular posts from this blog

Ngeri, ada potongan kaki di tumpukan kayu jati untuk bahan bakar lokomotif kereta api kuna

Cerita misteri kelereng pembawa keberuntungan 3, hanya tiga tahun sudah menjadi orang kaya

Penyesalan Ayah