Cerita misteri penjual bakso diborong keluarga kuntilanak

 Seharian berkeliling keluar masuk kampung seorang Penjual Bakso keliling bernama Mas Pujo ( nama samaren ) belum ada satu pun yang mendekati atau memanggilnya untuk membeli sampai putus asa.


Namun Mas Pujo tetap berkeliling sambil membunyikan mangkoknya dengan sendoknya. Baru berhenti setelah berkumandang adzan Magrib dan kentongan yang ditabuh bertalu-talu pertanda waktu sholat Magrib telah tiba.

Para jamaah sholat Magrib pun berdatangan untuk menunaikan sholag Magrib tak terkecuali mas Pujo juga demikian.

Setelah selasai menunaikan ibadah sholat Magrib ada satu dua yang mendekati untuk membeli terutama jamaah sholat yang membeli di bungkus dibawa pulang, Namun baksonya masih tersisa banyak karena tadi membawa banyak.

Lalu Mas Pujo melanjutkan berkeliling menghabiskan bakso yang dibawanya agar besok bisa kulakan dan berjualan lagi. Juga bisa untuk menghidupi keluarganya.

Namun sudah muter muter tidak ada memanggil atau mendekatinya. Dengan helaan nafasnya Mas Pujo berdoa agar baksonya laku.

Eh tiba tiba Mas Pujo seperti berada di depan rumah yang banyak anggauta keluarganya dan pada berpesan bakso.

Rasa syukur dan girang mampir ke jiwa Mas Pujo dengan cekatan meladeni pesanan baksonya satu persatu terlayani akhirnya Mas Pujo lelah dan tertidur.

Baru bangun setelah ada para petani yang lewat tempat itu untuk pergi ke sawah. Dan dibangunkannya mas Pujo.

Dengan kaget melihat mangkok berserakan dimana mana. Lebih kaget lagi ternyata tempat itu adalah sebuah makam yg terletak diujung desa.

Segera mas Pujo mengemasi mangkok mangkoknya dan bergegas akan pulang. Baksonya memang ludes.

Sebelum melanjutkan ke perjalanan pulang Mas Pujo merogoh saku dan tas kecilnya. Ternyata disana terdapat pula uang ratusan.

Pecahan lima puluhan dan dua puluh ribuan dengan kapasitas yang banyak daripada hari biasanya. Dalam hati mas Pujo berbisik apakah baksonya diborong oleh kuntilanak?

Comments

Popular posts from this blog

Ngeri, ada potongan kaki di tumpukan kayu jati untuk bahan bakar lokomotif kereta api kuna

Cerita misteri kelereng pembawa keberuntungan 3, hanya tiga tahun sudah menjadi orang kaya

Penyesalan Ayah