Mbok Inem punya anak gendriwo, saat hamil perutnya besar sekali dan ngidam makan singkong mentah
Bagian ketiga dari cerita misteri Mbok Inem punya anak gendriwo. Saat hamil perut Mbok Inema besar sekali dan ia ngidam makan singkong mentah.
Suaminya mbok Inem memukul Gendruwo itu dengan pikulan prog kena kepala Gendruwo. Gendruwo yang tadinya seperti suaminya mbok Inem itu berubah seperti wujud aslinya.
Matanya merah melotot, berbulu, giginya besar-besar, menyeringai. Mbok Inem melihat Genderuwo itu takut lalu memejamkan matanya. Ia merasa tertipu bermesraan dengan suaminya ternyata suaminya itu suami gadungan (Gendruwo).
Mbok Inem minta maaf kepada suaminya atas perbuatanya itu. Suaminya mbok Inem pun memaafkan karena ia tahu kalau isterinya itu juga tidak tahu kalau yang diajak bermesraan itu Gendruwo yang menyamar sebagai suaminya.
Pagi harinya mbok Inem dan suaminya pulang dari Kulon Kali. Sejak peristiwa itu mbok Inem tidak mencari padi dengan cara rena.
Kurang lebih 6 bulan sesudah peristiwa itu mbok Inem tampak pucat dan kerap kali muntah. Ternyata mbok Inem hamil. Mbok Inem dan suaminyapun ketar ketir selalu memikirkan anak yang dikandung itu anaknya atau anak Gendruwo.
Bahkan terjadi hal-hal yang aneh yaitu perut mbok Inem besar sekali jauh lebih besar daripada perutnya orang hamil yang wajar. Bahkan mbok Inem sampai tidak kuat untuk mengangkat perutnya.
Keanehan yang lain yaitu pada waktu ngidam. Mbok Inem selalu terasa ingin makan ketela (singkong) mentah dan kacang panjang mentah yang paling menjijikan adalah ingin makan daging mentah seperti daging ayam atau daging sapi.
Tetangganya banyak yang heran karena ngidam ingin makan yang aneh.
Pada waktu akan melahirkan mengundang dukun yaitu mbok Saliyah memang pada saat itu Bidan masih jarang biasanya orang yang melahirkan menggunakan jasa Dukun.
Mbok Saliyah terkejut melihat bayi yang baru lahir itu kepalanya besar matanya kelihatan melotot, giginya mrenges, taringnya Panjang, pipinya separo warna hitam, leher dan tanganya berbulu.
Dan pada waktu lahir tidak menangis seperti bayi biasa yaitu oek oek tetapi suaranya seperti nggereng; ”Hem, hem, hem”.
Suaminya mbok Inem terkejut melihat anaknya itu tetapi ia ingat pada waktu mbok Inem rena di kulon kali wilayah Kabupaten Purwareja.
Suaminya mbok Inem lalu berpikir : “Anak ini pasti anak Gendruwo yang menyamar mukanya seperti saya”
Comments
Post a Comment