Peri penyuka sesama 6, setelah Hapsari bangun leher yang bengkak sudah sembuh

 Bagian keenam atau terakhir dari cerita misteri peri penyuka sesama, setelah Hapsari bangun leher yang bengkak sudah sembuh.

Setelah sampai rumahnya, Bambang Guritna mengerang, sedangkan leher Sri Hapsari bengkak dan berdarah. Ki Tuking Kusumah lalu menyembuhkannya dan matek aji murka dahana.

Yang bisa menimbulkan api yang panasnya 1000 derajat celsius. Tangannya yang satu memegang kepala Bambang Guritna, sedangkan tangannya yang satu lagi memegang leher Sri Hapsari.

Kemudian Ki Tuking Kusumah menggertak “Jangan mengganggu... pergi... pergi... kalau tidak pergi, kamu akan saya bakar”

Kemudian Bambang Guritna dan Sri Hapsari jatuh. Setelah bangun kepala dan mata Bambang Guritna sembuh. Demikian juga Sri Hapsari, setelah bangun lehernya yang bengkak dan berdarah sembuh. Ki Tuking Kusumah bilang : “besuk kita membakar rumah Roh halus itu, sebab kalau tidak dibakar akan mengganggu lagi”

Pagi harinya Ki Tuking Kusumah, Bambang Guritna, ayah Bambang Guritnya dan Sri Hapsari ke rumah Sukmawati, Ki Tuking Kusumah mengoleskan minyak jayeng katon ke sekitar mata Bambang Guritna serta ayahnya dan Sri Hapsari.

Setelah tampak dekat pohon serut, Ki Tuking Kusumah matek aji murka dahana di tangannya muncul api bulat sebesar bola lalu dilempar ke pohon serut. Pohon serut itu terbakar habis, lalu terdengar suara : “toloong ... toloong ... toloong ...”

Karena semua memakai minyak jayeng katon, maka semua melihat ada wanita keluar dari api, pakaiannya terbakar menyala dibawa lari.

Rambut kepala habis terbakar (gundul), lama-lama pakaiannya habis terbakar. Wanita itu tampak telanjang, payudaranya yang menggelantung sampai perut itu tampak hitam dan tampak gondal gandul dibawa lari.

 

Setelah apinya padam, wanita tersebut menghilang. Kemudian mereka lalu pulang ke rumah Bambang Guritna, Ki Tuking
Kusumah bilang “roh halus itu sudah pergi, tidak akan mengganggu lagi”.

Dan ia menasehati kalau lewat tempat yang angker imannya harus kuat, kalau diajak apa saja oleh roh halus meskipun tampaknya menggiyurkan, jangan mau.

Ki Tuking Kusumah bilang “baru kali ini saya mengetahui ada roh halus yang lesbian, aneh tetapi nyata”

Setelah penyembuhan selesai, Ki Tuking Kusumah minta ijin untuk pulang.

Ayahnya Bambang Guritna dan ayahnya Sri Hapsari memberi uang jasa kepada Ki Tuking Kusumah Rp 2.000.000,- dan mengantar sampai terminal. 


Comments

Popular posts from this blog

Ngeri, ada potongan kaki di tumpukan kayu jati untuk bahan bakar lokomotif kereta api kuna

Cerita misteri kelereng pembawa keberuntungan 3, hanya tiga tahun sudah menjadi orang kaya

Penyesalan Ayah