Cerita misteri ayam jadi-jadian di pinggir jembatan angker yang menampakkan diri pada petang hari

 

Ada pesan orang tua jangan suka keluar rumah pada petang hari, karena itu saatnya makhluk halus sedang keluyuran.

Karena itu, sering kita dengar cerita misteri yang terjadi pada petang hari, sebagaimana dialami juga oleh Sariem.

Kebetulan petang hari itu ia baru pulang dari berkebun dan harus melewati jembatan angker. Ternyata ia malah melihat ayam jadi-jadian.

Kala itu matahari mulai kembali ke peraduannya dan langit mulai gelap ketika Sariem (nama samaran) pulang dari kebun. Dengan menggendong rinjing di punggungnya, Sariem mempercepat jalannya agar segera sampai di rumah.

Karena saking asyiknya berkebun, ia sampai lupa jika belum menyiapkan apapun untuk disantap malam nanti. Janda tua itu memperlambat jalannya saat matanya menangkap seekor ayam yang terdiam di pinggir jembatan.

Awalnya, Sariem sangsi mau mengambil ayam itu. Tetapi, sifat tamak Sariem kambuh.

Dengan kondisi ekonominya yang pas-pasan membuatnya tak segan-segan mengambil barang yang ia temukan di jalan tanpa mencari tahu ada pemiliknya atau tidak.

Baginya barang yang tergeletak di jalan entah itu sengaja dibuang atau jatuh. Itu akan menjadi hak milik penemunya tanpa bisa diganggu gugat.

Dengan tergesa-gesa sambil celingak-celinguk seperti maling, Sariem mengambil ayam jago itu dan memasukkannya ke dalam rinjing.

Ia gendong rinjing itu di samping agar memudahkannya untuk memastikan ayam temuannya tidak melompat atau terbang. Mendengar adzan Magrib telah berkumandang. Sariem kembali mempercepat langkahnya.

Meskipun ia telah berusia senja, tapi langkahnya masih seperti anak muda yang gesit dan cepat. Sariem terus berjalan sambil sesekali menengok rinjing yang digendongnya.

Karena tidak fokus melihat jalan di depan. Sariem tersandung batu yang membuat rinjingnya melorot hampir jatuh.

Sariem pun membetulkan rinjingnya. Dan pada saat itulah, Sariem melihat ayam jago dalam rinjingnya berubah menjadi kepala manusia yang besar dan berlumur darah.

Saking kagetnya Sariem langsung melempar rinjing berisi kepala yang ia gendong itu ke dalam semak-semak pinggir jalan.

Ia berlari pulang sambil mengangkat kain jarik yang ia kenakan.

Comments

Popular posts from this blog

Ngeri, ada potongan kaki di tumpukan kayu jati untuk bahan bakar lokomotif kereta api kuna

Cerita misteri kelereng pembawa keberuntungan 3, hanya tiga tahun sudah menjadi orang kaya

Penyesalan Ayah