Kerasan tinggal di rumah kontrakan meski sering diganggu penampkan hantu
Ada suka dukanya tinggal di rumah kontrakan. Terlebih lagi jika rumah kontrakan itu ternyata ada hantunya. Sungguh jadi cerita misteri.
Seperti pengalaman yang kualami tahun 1995 saat tinggal di kontrakan, sering diganggu sosok hantu dengan wujud setengah badan. Toh demikian, aku memutuskan untuk tidak pindah.
Kejadian ini sudah sangat lama, tapi masih saja teringat jelas dalam ingatanku. Waktu itu sekitar tahun 1995, aku masih bekerja di sebuah perusahaan elektronik.
Aku tinggal bersama 2 kakak dan seorang adik. Kami berempat menyewa sebuah kontrakan dengan 3 kamar. Awal kami mengontrak, aman aman saja, tidak pernah ada kejadian yang ganjil.
Meski tetangga kanan kiri kami sering bercerita bahwa ibu kontrakan kami mempunyai pesugihan babi ngepet. Pikir kami, selama kami tidak merasa terganggu, maka kami tetap ingin tinggal disitu.
Selain berada persis dipinggir jalan, kontrakan kami dikelilingi pagar yang cukup tinggi dan ada pagar besinya.
Jadi kami merasa cukup aman. Sampai pada suatu malam, saat kami bertiga tidur, (kakakku yang laki laki tidur di kamar depan,
sedang kami bertiga tidur di ruang tengah) setengah mimpi dan setengah sadar, aku merasa tiba tiba ada makhluk setengah badan berwarna hitam dengan wajah yang tak jelas, rambut acak acakan dan ukuran yang sangat besar melayang di atasku.
Aku berusaha berteriak memanggil kakak dan adikku yang berada disamping kanan kiriku. Tapi seluruh tubuhku seakan tak bisa digerakkan, dan mulutku juga tidak bisa mengeluarkan suara.
Aku sangat panik saat itu. Tiba tiba dari pinggir tempat tidurku, tepatnya bagian kakiku, ada sesosok kakek kakek berambut dan beralis putih.
Dia meniup perutku, dan seketika itu aku bisa menggerakkan tubuhku. Untuk beberapa saat aku terjaga. Saat aku tahu pintu depan masih terbuka, aku sadar pasti kakakku yang laki laki belum tidur.
Segera kuhampiri dia dan kuceritakan kejadian yang barusan kualami.
Lalu dia berkata, bahwa beberapa saat tadi dia merasa ada angin yang aneh masuk ke rumah yang membuat dia terjaga
Percakapan kami hanya sampai disitu dan akupun disuruh tidur kembali.
Beperapa hari kemudiaan, kakak laki lakiku mendapat info, bahwa kamar yang kutempati itu dulu pernah untuk mengubur janin yang keguguran milik ibu kontrakan.
Meski begitu, kami berempat tidak pindah kontrakan. Mulai saat itu, setiap mau tidur, aku selalu berdoa.
Sampai 3 tahun kemudian aku pindah dari kontrakan karena akan menikah, kami berempat tidak pernah ada gangguan lagi.
Comments
Post a Comment