Mencari kodok tengah malam di dekat kuburan, Wahono ketakutan diikuti pocong

 

Cerita misteri tentang Wahono yang berprofesi sebagai pencari kodok. Namun ia kapok menjalani profesonya karena suatu malam diikuti pocong di area dekat kuburan

Wahono (35 tahun) sebenarnya pekerjaannya serabutan. Kadang jadi tukang bangunan, buruh tani, tukang sayur, dan lainnya yang penting menghasilkan uang.

Yang terakhir ia memutuskan menjadi pencari kodok. Hampir setiap malam Wahono mencari kodok sampai ke desa-desa lain. Subuh ia pulang lalu setor kodok ke warung swieke milik Koh Liong.


Suatu hari Koh Liong mengabarkan kalau di Dusun Cepit banyak kodok. Dulu, ada pencari kodok langganan Koh Liong yang kerap mencari kodok hijau di sana, tetapi sekarang sudah ganti profesi jadi sopir truk.

“Di sana kodoknya besar-besar,” kata Koh Liong.

“Sawah sebelah mana, Koh?” tanya Wahono.

“Katanya sawah dekat kuburan Cepit.”

Malam berikutnya, Wahono pergi ke Dusun Cepit yang berjarak setengah jam naik motor. Wahono menuju sawah dekat kuburan.

Benar, di sana banyak sekali kodok hijau. Mungkin ribuan kodok, suara mereka riuh bersaut-sautan. Wahono girang sekali. Dalam waktu singkat keranjangnya penuh kodok hijau.

Sebenarnya, Wahono heran. Mengapa tak ada orang yang mencari kodok di sana? Kalau di tempat lain, ia selalu bertemu dengan rekan sesama pencari kodok.

Ketika hendak pulang, Wahono kaget setengah mati. “Po..po..pocong,” gemetar suara Wahono melihat pocong berdiri di bawah pohon kamboja.

Wahono lari terbirit-birit, tetapi pocong itu muncul lagi di depannya. Ke manapun Wahono lari, pocong itu selalu mengikuti.

Wahono berlari tak tentu arah dan menjerit, hingga akhirnya sampai ke sebuah pos ronda. Karena kelelahan dan ketakutan, Wahono pingsan. Beberapa orang di pos ronda bergegas menolongnya.

Itu adalah malam terakhir Wahono menjadi pencari kodok. Penasarannya terjawab sudah, mengapa tidak ada orang yang mau mencari kodok di sawah dekat kuburan Dusun Cepit?

Karena di sana ada pocong. Sekarang Wahono bekerja di pabrik peralatan drumband di desanya. 

Comments

Popular posts from this blog

Ngeri, ada potongan kaki di tumpukan kayu jati untuk bahan bakar lokomotif kereta api kuna

Cerita misteri kelereng pembawa keberuntungan 3, hanya tiga tahun sudah menjadi orang kaya

Penyesalan Ayah