Cerita misteri sebuah keris yang didapatkan di tempat keramat di Ponorogo, ternyata ada penghuninya yang datang lewat mimpi
Sebagian orang memandang keris adalah sebuah benda pusaka. Terlebih lagi jika didapatkan di sebuah tempat keramat.
Ada cerita misteri tentang keris yang didapat dari Ponorogo, yang ternyata ada penghuni makhluk berwujud seorang kakek.
Makhluk itu pun datang lewat mimpi dan mengajukan sebuah permintaan kepada pemilik keris.
Lebih dari 5 tahun Surya menjadi kolektor barang antik. Banyak barang-barang lama yang tersimpan di rumahnya, bahkan ia memberi ruangan khusus di samping garasi rumahnya.
Berbagai macam barang kuno tersimpan di ruangan itu. Mulai dari pusaka-pusaka peninggalan zaman raja-raja, hingga barang kuno pada zaman penjajahan. Semua tentu Surya miliki dengan dana yang tidak sedikit.
Hari itu, Surya diajak sepupunya, Marco, mengambil pusaka di wilayah Ponorogo. Marco dikenal memiliki kemampuan menarik benda pusaka dari alam gaib.
"Sur, nanti kamu pegang tang ini. Kalau sudah ada cahaya yang kemilau, langsung tangkap pakai tang ini," ujar Marco.
"Oke, nanti tunggu aba-abamu saja," jawab Surya.
Tak berselang lama, Marco melakukan ritual pemanggilan. Seketika terjadi gempa kecil. ‘Duarrrr’ muncul sebuah keris melayang diselingi ledakan besar. Keris itu mengkilau.
"Surya, tangkap kerisnya," perintah Marco dan dengan setangkasnya Surya berhasil menangkap keris itu.
Keesokannya mereka kembali ke Yogya. Surya menempatkan keris itu di sebuah kotak khusus diberi kembang 7 rupa. Malamnya, Surya bermimpi aneh, bertemu seorang tua berjenggot panjang dan berjubah putih.
"Ngger tulung balekno aku. Balekno aku madhap sik kuasa kanthi kalarung segara."
Surya terbangun. Ia tak tahu maksud orang tua di mimpinya itu. Akhirnya Surya mengacuhkannya saja. Tapi mimpi itu terus-terusan terjadi selama satu mimggu berturut-turut.
Hal itu membuat Surya tidak tenang. Ia pun meminta bantuan Marco yang lantas memeriksa keris tersebut. Sekilas ia menerawang keris itu. "Kamu harus melarung keris ini!"
"Loh, kenapa? Kita susah-susah dapat kok malah dilarung?"
"Keris ini keramat. Maaf aku tidak sempat menetralkannya. Ada khodam yang ingin kembali ke alamnya. Perantaranya adalah dengan larungan."
"Tapi kita rugi. Aku tidak mau."
"Kalau keris ini tidak dilarung, petaka besar telah menunggu."
Surya akhirnya besrsedia nelarung keris itu ke Pantai Parangkusumo. Bersama dengan warangkanya, bunga kembang 7 rupa serta berbagai uborampe.
Setelah keris dilarung, dari kejauhan di laut, terlihat sesosok orang tua yang ia temui dalam mimpi.
Ia membungkukkan badan tanda terima kasih
Comments
Post a Comment