Cerita misteri tentang sosok makhluk halus yang menyamar jadi pria tampan, suka menyambangi seorang janda hingga jadi bahan gunjingan warga

 

Ini sebuah cerita misteri tentang makhluk halus yang menyamar jadi pria tampan. Bahkan ia memiliki seorang istri manusia yng sudah menjadi janda.

Akhirnya si anak yang jadi malu karena warga selalu menggunjingkan ibunya. Hati Pargino - nama si anak itu - meradang setiap kali mendengar gunjingan dari tetangganya.

Gunjingan yang kurang jelas sumbernya itu mengatakan, jika Bu Gianti, ibu kandungnya, kerap menerima tamu lelaki di malam- malam tertentu.

Namun begitu Pargino tidak berdaya. Tidak bisa berbuat banyak. Bagaimana pun Bu Gianti adalah Ibunya yang teramat sangat dia sayangi.

Sudah sepuluh tahun lebih Bu Gianti menjanda. Hidup berdua hanya dengan Pargino, anak semata wayangnya.

“Jujur, Nak. Ibu sering kesepian”, ujar Bu Gianti pada Pargino di saat- saat malam yang sunyi.

Belum jam sembilan, malam itu Pargino pulang dari bermain futsal. Sampai di depan rumah Pak Erte, dia melihat beberapa orang laki- laki berkerumun.

“Lha itu Pargino, anak Bu Gianti. Mampir sini dulu, Par”, ujar salah seorang laki- laki berkerumun tersebut.

Orang tersebut berujar, jika dia baru saja melihat sesosok lelaki gagah perlente masuk rumah Bu Gianti. Dan janda itu memapahnya masuk rumah dengan mesra.

“Terus terang, Par. Ibumu akan kami gropyok. Tidak hanya sekali ini saja dia berbuat seperti itu”, ujar orang tersebut.

“Jangan, Pak! Akan saya selesaikan sendiri perkara ini. Percaya saja pada saya, Pak”, jawab Pargino tegas.

Pargino bergegas pulang. Sebelum masuk rumah, dia mengambil potongan kayu sepanjang satu meter. Dengan mengendap- endap, melalui pintu belakang Pargino masuk rumah.

Sampai di ruang tengah, dia menyaksikan sendiri, Ibunya sedang bermesraan dengan lelaki perlente. Persis seperti yang dikatakan orang berkerumun di depan rumah Pak Erte.

Dengan emosi yang sudah memuncak sampai ke ubun-ubunnya, tanpa ba...bi...bu...potongan kayu sepanjang satu meter itu dia pukulkan ke kepala lelaki di samping Ibunya.

Thas! Darah segar muncrat dari kepala lelaki itu. Namun dalam hitungan detik, sosok lelaki di samping Ibunya tersebut hilang dari pandangan mata Pargino.

“Ya ampun, Pargino. Ketahuilah, dia itu adalah Bapakmu”, teriak Bu Gianti sembari menangis sejadi- jadinya.

Comments

Popular posts from this blog

Ngeri, ada potongan kaki di tumpukan kayu jati untuk bahan bakar lokomotif kereta api kuna

Cerita misteri kelereng pembawa keberuntungan 3, hanya tiga tahun sudah menjadi orang kaya

Penyesalan Ayah