Lembang Bandung Ketika Bergenderuwo

 Ayu adalah ibu rumah tangga yang mememiliki 2 anak yang ceria dan lincah. Seperti umumnya ibu rumah tangga, ayu hanya mengurus anak anak, suami dan pekerjaan rumah. Rumah ayu di daerah sekitar lembang bandung. Tak cukup luas, ada halaman kecil di depan rumah. Beberapa tanaman hias mengisi ruang halaman. Rumah ayu di ujung jalan buntu bersebelahan dengan tanah kosong. Tanah kosong yang dipenuhi dengan bambu bambu yang banyak, tinggi tinggi pula. Ada dua makam tua di lahan kosong itu. Menurut warga setempat tanah kosong itu angker. Ayu dan ryan tak begitu menghiraukan gosip tetangga tersebut.

“assalamualikum” salam ryan yang baru pulang dari kantornya
“waalaikumsalam” jawab ayu
“de, aa lusa berangkat luar kota ya. Seminggu kemungkinan kerjanya” kata ryan
“oh ya atuh, biar ade siapin baju bajunya besok” balas ayu
Ya begitulah kerjaan ryan, sering keluar kota. Ayu dan anak anak sering ditinggal kerja selama berminggu minggu. Sedikit cemas ayu, karna orangnya penakut. Daerah atas gunung kalo sudah jam 9 malam tuh sepiiii banget. Sedikit warga yang berlalu lalang kalo sudah malam. Apalagi rumah ayu ujung jalan, sangat hening sekali.

Hari kamis tepatnya, ryan berangkat luar kota. Semakin hening kondisi rumah ketika ryan tidak ada. Biasanya kalo malam tv berisik karena ryan hobi menonton film dan serial netflix. Sekitar jam 10 malam, anak anak ayu sudah tertidur pulas. Ayu tutup semua gorden jendela, mengunci pintu pagar dan pintu rumah. Mencoba untuk ikut tidur di sebelah anak anak, tapi sangat sulit untuk memejamkan mata. Ayu merasa sangat gerah, hawanya sangat panas di dalam rumah. Saking panasnya ayu pun menyalakan kipas angin. Tak begitu membantu ternyata kipas angin, sampai kehausan ayu dengan kondisi panas ini.

“kok gerah banget sih ini” kesal ayu. Sambil berjalan ke arah dapur untuk minum air putih.
“jarang jarang panas gini cuaca, padahal di atas gunung. Kok bisa sepanas ini yaa” gumam ayu.

“duaaaak” (suara genting atap ketiban batu besar)

Ayu pun terkejut dengan suara itu. Langsung panik berlari ke arah kamar tidur tanpa mematikan lampu dapur. Peluk anak anak karena saking panik dan takutnya. Gemetar seluruh tubuh, terasa dingin kedua tangan ayu.

“astagfirullah astagfirullah” ucap ayu
“suara apaan tuh yaa, kok ngeri gini suasana rumah” dalam benak ayu

Ayu mengambil hapenya untuk menghubungi ryan, untuk sekedar menemani karena suasana rumah terasa mencekam. Tetapi ryan tak menjawab telpon. Ayu mencoba tenang, membaca beberapa doa doa.
Sembari membaca doa ayu pun tertidur.

Beberapa menit dari tidur pulasnya. Ayu merasakan gerah kembali. Setengah sadar dia bangun dan membuka bajunya agar gerah yang dirasakan memudar.

“de de” ayu mendengar suara ryan memanggil. Setengah ngantuk ayu pun menjawab
“iya a” jawab ayu sambil tiduran di atas kasur
“de, aa pengen lah. Udah semingguan kita gak begituan” kata ryan
“atuuh a, ade ngantuk” kata ayu yang masih tiduran dengan setengah telanjang
“bentar doang de” kata ryan
“sok atuh sini aa nya” ujar ayu. Meraih tangan ryan untuk mengajak bers*nggama

Di tengah desahan akibat sentuhan ryan, ayu pun tersadar bahwa suaminya sedang keluar kota. Panik ayu menutup matanya. Ketakutan ayu dengan siapa yang mengajaknya bers*nggama.

Memberanikan diri ayu untuk membuka matanya,

“Aaaaaaarrrrrrrrrrgh” (suara ayu menjeriiit)
Ayu menjerit sekuat tenaga karena yang dia lihat adalah sosok genderuwo berbulu hitam. Badannya berbulu hitam panjang. Wajahnya seram memiliki taring dan telinga yang panjang. Tangannya yang besar tengah menggerayangi paha ayu. Saking ketakutannya, ayu pun tak sadarkan diri.

Hingga keesokan harinya ayu terbangun. Sembari menangis dia menelepon ryan, menceritakan semua kejadian seram yang ia alami semalam.

Comments

Popular posts from this blog

Ngeri, ada potongan kaki di tumpukan kayu jati untuk bahan bakar lokomotif kereta api kuna

Cerita misteri kelereng pembawa keberuntungan 3, hanya tiga tahun sudah menjadi orang kaya

Penyesalan Ayah