Posts

Showing posts from April, 2025

Elemento

  PRANGGGGG “BERANI BERANINYA KAMU MENGINJAKAN KAKI KE RUMAH INI!!!” “MAU APALAGI KAMU DENGAN KELUARGA INI?” “KELUARGA INI HANCUR KARENA ULAHMU!!!” “DASAR JALANG!!!” Kembali sang tuan rumah melemparinya dengan piring-piring di sekitarnya. Tahun ini, menjadi tahun terberat yang ia pernah rasakan selama hidupnya. Tahun yang menjadi titik terendah untuk karir yang selama ini ia buat. Setelah kepergian suaminya, banyak desas desus yang menyebar dengan cepat akan kutukan-kutukan yang berasal dari kedua orangtuanya. Jenuh dengan segalanya, ia memutuskan untuk mengasingkan diri di sebuah hutan, San Quirico. Dengan sisa sisa sihir yang diturunkan dari kedua orangtuanya ia berubah menjadi “pohon selamat datang” yang menyapa siapapun yang akan masuk kedalamnya. “ VICTORIAA BANGUN NAKK BANGUNNN” “Aku Victoria, oh bukan aku-” “HUHH HAH HUHH HAHH” ia terbangun dari mimpinya. Sembari bernafas dengan cepat ia berlari menuju kamar sang anak, Lucas. Ia tertidur, batinnya. “Ma, apakah bekalku sudah ...

Sahabat 2 Dunia

 Sejak kecil Rani tinggal sendiri dengan ayah dan kakak perempuannya, ibunya meninggal sejak ia berusia 1 tahun, ia dibesarkan oleh ayahnya di kota. Kehidupan Rani berubah ketika ia dan kakak perempuannya pindah ke sebuah rumah besar yang agak tua. Pada suatu hari saat ia sedang di kamar, Rani melihat ada gadis sebayanya yang sangat pucat berdiri di depan boneka beruang teddy yang cukup besar, dengan perasaan yang bercampur rani memberanikan diri untuk menyapa gadis tersebut “Hai aku Rani , nama kamu siapa?” tanya Rani Gadis itu tidak menjawab dan langsung menghilang membuat Rani bingung. Dihari berikutnya saat ia sedang mencuci piring, Rani melihat gadis cantik namun wajahnya pucat, Rani pun segera menyelesaikan kegiatan cuci piringnya. Rani memghampiri gadis itu dan bertanya “kenapa kamu masuk tanpa permisi?” Namun lagi lagi gadis itu menghilang dengan cepat. Saat Rani akan belajar, ia menemukan sebuah kertas yang bertuliskan “Maukah kamu berteman denganku” Rani pun diam memand...

Gadis Putih

 Jangan pernah melewati kamar nomor 23 saat malam hari. Terlebih di tanggal 8 Juni. Soalnya di tanggal itu, sosok hantu anak kecil akan menarik-narik kamu. Dan jika kau menerima tarikannya maka kau tidak akan bisa kembali ke dunia. Itulah sebuah pesan yang disampaikan padaku oleh setiap perawat di rumah sakit ini. Aku sebagai anak magang baru, patuh saja dan menuruti perintah mereka. Katanya, anak kecil itu awalnya akan menangis menatap ranjangnya lalu saat dia sadar bahwa ada orang di sampingnya, dia akan pura-pura meminta tolong. Kemudian dia akan menarik kamu ke dunia lain dan kau tidak akan bisa kembali selamanya. “Memangnya kenapa anak itu bisa meninggal?” tanyaku pada perawat senior saat kami makan siang bersama “Kalau tidak salah karena demam, atau apa aku pun lupa. Tetapi yang jelas anak itu memang sudah lama dirawat disini. Sayangnya meski sudah mendapatkan berbagai penanganan dari dokter terbaik, dia tetap meninggal.” “Dokter terbaik?” tanyaku “Dulu dokter terbaik saat a...

Desa Mati

 Hai nama aku Santun, ini adalah cerita horor, tepatnya tentang “ Desa Mati ” Rumah itu ditempati 1 nenek, dia tinggal sendirian tidak punya keluarga, dan keluargaku sering ke rumah itu, karena keluarga aku peduli sama nenek itu, keluarga aku sering membantu kepadanya, Dan pada suatu hari nenek itu jatuh sakit terkena kanker paru paru, tidak ada orang yang menolong, hanya keluargaku yang sering menjenguknya dan membantu merawatnya, Namun si nenek itu sudah tidak bisa dirawat lagi kondisinya sudah sangat lemah, dan setelah 12 hari nenek itu sudah meninggal, Tidak ada orang yang berani menjenguknya karena tetangga tidak tau jika nenek itu sudah meninggal sejak 12 hari yang lalu, tetangga bilang kalau rumah itu sudah membusuk, Setelah itu keluarga aku tidak tau kalau nenek itu sudah meninggal 12 hari yang lalu, keluarga aku tidak mampu menjenguknya karena keluarga aku takut karena rumah itu sudah mulai membusuk, semua orang membiarkannya, Tak lama juga pada beberapa hari selang rumah...

Jeratan Kutuk

 Suara tangisan yang tak berhenti membuat aku semakin merinding. Tepat hari ini, ibu dari ibuku, yah biasa dipanggil nenek, meninggal dunia. Nenek meninggal di usia 97 tahun. Semasa hidupnya, ia banyak menolong orang, bahkan menyembuhkan orang, tetapi kata mamaku tidak dengan cara yang baik. Keesokan hari setelah kepergian nenek, rumah nenek belum kunjung sepi kedatangan orang-orang desa setempat. Beberapa dari mereka membawa hasil panen dan ternak mereka ke rumah nenek sebagai ucapan terimakasih karena pernah menolong mereka. Aku tidak paham, tetapi aku harus menghargai. “Ma, untuk siapa nanti semua pemberian itu?” Tanyaku ke pada mama yang sedang merapikan barang-barang yang mereka beri. “Ya tentu untuk keluarga yang ditinggalkan, ga mungkin untuk nenek kan?” Jawab mama sambil menggodaku. Tiba-tiba seseorang menyentuh pundakku . Hmm, ternyata tanteku, kuperjelas, adek dari mamaku. “Halo, sedang repot yah disini”. ujarnya sambil memegang pundakku. “Kak, ke belakang bentar, ada y...

Quarantine

  Mereka saling memakan jemarinya masing-masing. Wajah mereka semua keriput dan pucat. Tubuh mereka nampak kurus sampai nyaris hanya terlihat tulangnya saja, gerakan mereka gemulai dan nampak tidak natural, tidak seperti manusia sebelumnya. Dengan mulut yang berbusa dan gigi kuning kehitaman, mereka berbicara dengan sesamanya dengan bahasa yang sulit dimengerti. Mereka mengerikan. Pikiran-pikiran aneh berseliweran di benakku, tentang ada apa dengan mereka? Mengapa mereka semua berubah dan tidak seperti manusia pada umumnya? Apa yang menyebabkan semua ini? Apa mamah dan papah baik-baik saja? Banyak yang terjadi selama tiga bulan tidak keluar rumah. Mah, Pah, cepat pulang! Tinggal seorang diri di rumah yang mungkin orang lainpun tidak mengetahui keberadaannya, benar-benar membuatku kesepian karena tidak memiliki teman. Kedua orangtuaku adalah peneliti di kementrian riset milik negara. Tiga bulan yang lalu, orangtuaku pamit bekerja sementara aku berangkat ke sekolah. Sore harinya, o...

Kamar Mayat

 Di gerbang depan sebuah Rumah Sakit di tengah kota yang sedang diguyur hujan, masuk sebuah motor bebek yang dikendarai oleh seorang pria paruh baya. Motornya melaju pelan ke arah parkiran motor di samping bangunan. Setelah memakirkan motor dan melepaskan helmnya, pria itu segera berlari menuju pintu samping. Dengan masih mengenakan jas hujannya pria itu berjalan menuju ke arah belakang bangunan Rumah Sakit. Sesampainya di sebuah ruangan yang cukup besar, segera dia melepaskan jas hujan yang dikenakannya dan menggantungnya. “Si Rudi sudah pulang rupanya. Tak biasanya dia pulang terlebih dahulu sebelum aku datang. Mungkin karena dia tidak mau terjebak hujan, makannya dia segera pulang”, gumam Andi pelan. Andi adalah seorang penjaga Ruangan Mayat. Seperti biasa dia bertukar shif dengan temannya yang bernama Rudi. Diperhatikannya sekeliling ruangan, terlihat berderet kereta mayat yang berjumlah 8 buah. “Sepertinya ada penghuni baru nih”, katanya pelan. Andi menyadari itu karena seha...

Teh Mawar

  Aroma bunga mawar yang khas seketika menenangkan diriku. Sudah lama aku tidak pergi ke kebun mawar. Apalagi kebun mawar milik Nenek. Aku memang belum meminta izin kepada Nenek untuk memasuki kebun bunga mawarnya, tetapi aku tahu jika beliau akan mengizinkanku karena aku adalah cucu kesayangannya! Hehehe. Oh ya, aku lupa untuk memperkenalkan diri kepada kalian. Perkenalkan! Namaku Florin . Aku berumur 12 tahun, dan saat ini aku sedang menduduki bangku Sd kelas 6. Aku telah menjalani ujian kenaikan kelas, dan di hari ini aku akan berlibur sepuasnya selama 2 minggu. Itulah mengapa keluargaku mengajakku untuk pergi ke rumah Nenek. Sudah lama aku tidak pergi ke rumah Nenek. Seingatku, sudah 4 tahun yang lalu sejak terakhir kali aku pergi ke rumah Nenekku. Sesekali, mamaku memulai panggilan dengan ibunya. Namun, karena beliau tidak terlalu paham dengan teknologi, alhasil Nenek sering dibantu oleh adik mama untuk menelepon kami. Sayangnya, akhir-akhir ini tanteku jarang menemani Nenek,...

Arganta

  laki-laki kesepian yang mencari rumah untuk pulang. Kakinya lemas saat pisau menancap ke tubuh seorang gadis dia sebut Isyana. Gadis itu dia bunuh dengan tangan dinginnya. Malam mencekam kilat menyambar Arga berhasil melancarkan aksinya. Keluar dari apartemen yang dia sewa Arga memakai masker agar tidak ketahuan. “Sebaiknya gue pergi!” Masuk ke dalam mobil, dia senang berhasil melukai gadis itu. Tapi tangisnya semakin kencang. Tertawa sepertu orang gila. Di hari berikutnya dia bertemu Isyana . Dia seorang mahasiswi pintar, cuma punya satu teman Ilona. Dan Isyana benci sekali sama laki-laki makanya dia ilfeel mendekati laki-laki manapun. Sampai Arga meminta nomornya. “Gue mau nomor lo?” “Gak akan gue kasih anjir, lo orang gila.” “Sejak kapan gue gila? Bisa kasih penjelassan?” “Dari sorot mata lo ada sesuatu? Gue ngeliat lo itu seiko.” “Cih stress lo, di baikkin salah.” Arganta tidak peduli pada stetment gadis itu. Ia mendekati Kimberly mangsanya ini cukup empuk, dia badgirl broke...

Kita, yang Pulang

 Dalam gelap malam, tiba-tiba petir seperti menyambar tepat di sebelahku, Duaarrrr !!!. Aku kaget setengah mati, tiba-tiba kurasakan hawa merinding di tubuhku. kuhentikan sepeda motorku, mengingat rute yang biasa kulalui dan sekarang ini berbeda aku memutuskan untuk berhenti. Lalu tiba-tiba seseorang menghampiriku, Seorang pria tua bertubuh kekar tanpa mengenakan baju, hanya bercelana panjang tanpa alas kaki mengenakan blangkon dengan wajah yang selalu meringis seperti menahan sakit. Dalam bahasa yang bisa kuhpahami dia berkata, suaranya agak berbisik dan mendesis namun jelas perkataan yang dia katakan kepadaku, “Ini sudah malam, kamu mau kemana? Disini bukan tempat untuk orang sepertimu” kata beliau, dalam bahasa jawa halus Aku berusaha menjawab dengan bahasa jawa halus “Mohon maaf pak, saya mau pulang, namun saya tersasar” Dia memandangku tajam, aku bergidik. Dalam kengerianku, aku menyadari ada bau khas menyan, dan sedikit sentuhan melati, kantil atau sejenisnya Aku makin merin...

Penunggu Meja Paling Pojok

 Semester satu telah memasuki pertengahan semester. Kelas 10 Mipa 2 kehadiran siswi baru, pindahan dari kota seberang. Namanya Vega . Gadis cantik berkulit putih bersih dengan senyum menawan itu seketika jadi primadona kelas. Rambut hitam panjangnya terurai membuat kaum adam yang berada di kelas terkagum-kagum. “Silakan kamu memilih tempat dudukmu” ucap Bu Sri pada Vega yang tadi telah memperkenalkan diri di depan penghuni kelas. Vega mengangguk lalu ia mengedarkan pandangan ke seluruh bagian kelas. Seketika pandangannya berhenti pada meja paling pojok di kelas itu, buru buru ia mengalihkan pandangannya kearah lain. Saat itu juga ada seorang murid yang melambaikan tangan ke arah Vega, meminta Vega untuk duduk bersamanya. Vega pun mengangguk lalu berjalan menuju meja murid tersebut. Mereka saling berkenalan. “Kenalin namaku Lily” ucap murid itu tersenyum pada Vega. “Kenalin aku Vega” ucap Vega membalas senyuman Lily. Mereka kemudian mengikuti pelajaran dengan seksama. Vega masih me...

Belulang

 Di siang hari. Langit nampak murung berselimut mendung. Hawa dingin merengketi kedua tubuh yang memiliki ikatan batin dalam persahabatan. Namanya Pii dan Gempi. Batang kaki mereka tengah menyusuri gang Argabel. “Elo tahu gak cii? Gosip yang lagi heboh di gang Argabel .” Ujar Gempi. Perjaka cantik yang satu ini memang suka ngerumpi alih-alih update informasi. “Enggak. Gue enggak tahu. Emang apa?” Tanya Pii. Rasa penasarannya mulai terpancing. “Gini ya, Cin. Ekuh akan jelasin padamu, Cucu dari pemilik kedai yang ada di ujung gang Argabel. Dua hari yang lalu meninggal. Akibat jatuh dari kereta saat dia ingin pulang sekolah.” Terang Gempi seterang-seterangnya. “Innalilahi wa inna lillahi rajiun.” Pii merapal kalimat Istirja. “Terus apa yang bikin gempar gang Argabel?” Lanjut Pii ke inti persoalan. “Kuburan Almarhum. Sampai sekarang belum ditemui warga.” Tandas Gempi intens. Di dalam perjalan mulut Pii bergeming, tetapi batang otaknya bekerja keras mengais solusi untuk mematahkan masa...