Elemento

 PRANGGGGG

“BERANI BERANINYA KAMU MENGINJAKAN KAKI KE RUMAH INI!!!”
“MAU APALAGI KAMU DENGAN KELUARGA INI?”
“KELUARGA INI HANCUR KARENA ULAHMU!!!”
“DASAR JALANG!!!”
Kembali sang tuan rumah melemparinya dengan piring-piring di sekitarnya.

Tahun ini, menjadi tahun terberat yang ia pernah rasakan selama hidupnya. Tahun yang menjadi titik terendah untuk karir yang selama ini ia buat. Setelah kepergian suaminya, banyak desas desus yang menyebar dengan cepat akan kutukan-kutukan yang berasal dari kedua orangtuanya.

Jenuh dengan segalanya, ia memutuskan untuk mengasingkan diri di sebuah hutan, San Quirico.
Dengan sisa sisa sihir yang diturunkan dari kedua orangtuanya ia berubah menjadi “pohon selamat datang” yang menyapa siapapun yang akan masuk kedalamnya.

VICTORIAA BANGUN NAKK BANGUNNN”
“Aku Victoria, oh bukan aku-”
“HUHH HAH HUHH HAHH” ia terbangun dari mimpinya.
Sembari bernafas dengan cepat ia berlari menuju kamar sang anak, Lucas. Ia tertidur, batinnya.

“Ma, apakah bekalku sudah mama masukkan?” tanyanya manis
“Sudah sayang”
Lucas berangkat sembari ditemani Victoria yang mengendarai mobilnya menuju Hutan San Quirico untuk mengantar Lucas untuk pengenalan lingkungan. Ia ingat ia pernah ditemukan pingsan di hutan itu dan mewanti wanti Lucas untuk tidak bersikap sembarangan ketika di dalamnya.

“WAHHH SI ANAK MAMA SUDAH DATANGGG” ejek teman teman Lucas ketika melihat isi tasnya yang penuh. Dengan sengaja Lucas menghiraukan mereka dan segera menuju tenda untuk mengabsen kehadirannya. Pengenalan Lingkungan pun dimulai, baru 5 Menit berjalan sang Ibu menelepon Lucas untuk sekedar bertanya bagaimana keadaannya. Lucas yang malu memutuskan untuk pergi menjauh dengan izin ia ingin pergi ke toilet.

Ia marah dengan sang Ibu karena terus menanyakan kabarnya setiap 5 menit. Telepon ditutup. Dengan segera “ia” pergi ke barisan para anak untuk kembali melanjutkan perjalanan.

Sesampainya di tenda. Anak yang sebelumnya mengejek Lucas, Dyrothy kembali mengejek ketika Lucas baru saja membuka kotak bekalnya yang berisi makanan-makanan berat yang enak
“Lihat si anak mama, ia membawa begitu banyak makanan”
Lucas menjawab sembari tersenyum “Coba lihat pipimu”

Bagai angin siklon tropis parah yang menyapu ribuan rumah dalam 5 detik, pipi Dyrothy tiba tiba saja memunculkan darah segar dari luka seperti bentuk cakaran harimau yang tidak terlalu besar tapi membuat siapapun merinding ketakutan melihatnya.

Kejadian itu berlalu, dengan ibu Lucas yang dipanggil Kepala Sekolah untuk segera menemuinya.
Lucas dijemput ibunya di sekolah dan memutuskan untuk sekalian menemui Kepala Sekolah.

“Itu bu, kemarin Lucas dibully oleh temannya dan tiba tiba saja pipi teman yang membully Lucas terkena cakaran yang kami sendiri tak tau itu dari mana, dan setelah kami cek di jari Lucas tak ada bukti darah”
Dengan aneh ibu Lucas mendengarkan penjelasan Kepala Sekolah yang sama sekali tidak masuk akal
“Mungkin ada binatang yang datang dan tidak sengaja tergores”
“Lucas saja tidak mampu bu untuk melihat darah, apalagi menyakarnya itu mustahil”

Lucas di rumah, ia makan ditemani Bam-Bam sang anjing kesayangannya.
Namun tak tahan dengan suara gonggongan Bam–Bam Lucas membawanya ke halaman belakang.

Ibu Lucas mulai melihat gelagat aneh dari anaknya, mulai dari suara anak anak yang berlarian yang dating dari kamar Lucas, dan masih banyak keanehan lainnya.

Tak tahan dengan keanehan itu, ia melihat ke jendela kamarnya, betapa terkejutnya ia melihat anak anak yang sedang berlarian kesana kemari. Dari sudut matanya ia menangkap seseorang, Lucas dan Bam-Bam. Tapi tunggu apa itu yang ada di bulu Bam-Bam? DARAH?
Segera ia berlari keluar kamar, dan…

“Ada apa ibu? Mengapa kamu sangat takut? Apa yang membuatmu takut? Apa ini?”
Lucas menarik lengan belakangnya yang menunjukan bilah pisau yang tajam, tak lupa darah segar Bam-Bam.
“SIAPA KAU!!!”
“AKU ANAKMU VICTORIA, HAHAHAHAHAHA”

Victoria berlari sekuat tenaga menembus “Lucas” menuju rumah tetangganya.
Tetangga yang sudah mengetahui tingkah laku Lucas yang aneh mengatakan
“Tak apa Vic, kau aman”
“Buuu, itu bukan Lucas anakku, dia siapa?” tanya Victoria sambil menangis
“Dia Elemento, di dalam Elemento terdapat tambal, yang menggantikan Lucas adalah tambal jahat, kamu harus mencari batu kayu pemberianku, itulah penangkalnya”.

BRAKKKK SHATTTT
Pisau tertancap lurus di leher Bi Angmo. Bagai air mancur, darah segar memuncrat tak kenal arah
Victoria ketakutan segera ia pergi dari rumah dan berlari menjauh dari kawasan rumahnya, sambil menelepon temannya, Antoni untuk mengantarkannya ke Hutan untuk mencari Lucas.

Sesampainya di hutan terdapat seorang Pasutri dengan Lucas dirangkulnya. Mereka tahu.
“LUCASS ANAKKUUU”
Lucas berlari memeluk ibunya
“IBUUUUUUU”
“Victoria, kamu telah mendapatkan anakmu, sekarang waktunya kau kembali kepada kami Victoria”
“Apa maksud kalian? Aku?”
“Kau, Elemento pertama dari Hutan ini”


Comments

Popular posts from this blog

Ngeri, ada potongan kaki di tumpukan kayu jati untuk bahan bakar lokomotif kereta api kuna

Cerita misteri kelereng pembawa keberuntungan 3, hanya tiga tahun sudah menjadi orang kaya

Penyesalan Ayah