Posts

Showing posts from September, 2024

Dapat durian runtuh jalan-jalan di malam Jumat Kliwon ketemu gadis cantik minta diantar ke stasiun dan pinjam jaket, ternyata ....

Image
  Cerita misteri  tentang sosok  gadis cantik  yang muncul di  malam Jumat Kliwon . Sudah menjadi kebiasaan oleh Andreas (nama samaran) seorang mahasiswa asal luar Jawa penerima beasiswa dari Pemerintah selalu keluar malam. Tak tahu apa tujuannya yang penting keluar malam. Seringnya keluar malam sampai tugas tugas kuliahnya terbengkalai dan kadang mbolos kuliah alias tidak masuk hal ini tentu teman teman dan dosen nya sudah pada tahu. Namun naas menimpa malam itu pada Andreas. Setelah putar putar tak tahu tujuannya berulang kali juga melalui makam dan tempat angker tak ada apa apa aluas selamat saja. Namun malam itu bertepatan malam jumat kluwon harusnya untuk tahlil dan dzikir jika untuk umat Islam namun untuknya sama sekali tak memanfaatkam waktu efektif itu untuk mengerjakan tugas sekalipun. Malam Jumat Kliwon itu setelah jauh putar-putar tibalah pada suatu tempat menurut penglihatan Andreas ada seorang gadis cantik bak putri Belanda bergaya Eropa. Ia duduk s...

Pengalaman mengerikan bertemu gendruwo di malam hari

Image
  Pernahkah bertemu hantu. Jika pernah pasti bisa merasakan seperti apa yang dirasakan oleh penulis  cerita misteri  kali ini. Betapa  mengerikan  rasanya bertemu dengan hantu wujud  gendruwo   di malam hari. Memang sih kejadian ini sudah berlangsung lama, tepatnya da tahun 1970-an silam. Kala itu listrik belum berkembang pesat seperti saat ini, sehingga setiap rumah dan jalanan tak banyak yang menggunakan penerangan. Sumber penerangan yang paling umum digunakan adalah oncor minyak tanah, selain itu juga menggunakan lentera atau biasanya dalam bahasa jawa disebut semprong. Di desa tempatku tinggal selain listrik belum banyak digunakan, sekitar tahun tersebut rumah setiap keluarga belum memiliki kamar mandi apalagi memiliki kloset untuk buang air besar. Hal itulah yang mengharuskan orang-orang walaupun tengah malam saat ingin buang air besar atau kecil mau tak mau harus ke sungai atau kali. Ayahku bercerita saat itu beliau masih bujangan tiba-tiba meras...

Bikin merinding, mendengar suara tertawa kuntilanak di pohon pisang

Image
  Mendengar kata  kuntilanak   disebut saja sudah  merinding   apalagi jika mendengar suara tertawanya. Begitulah  cerita misteri  kali ini, ketika Roby mendengar suara tertawa kuntilanak dari arah pohon pisang. Kala itu Roby yang berusia tujuh belas tahun pulang dini hari, karena dia harus belajar main gitar di tempat temannya. Semula, di perjalanan pulang dia tidak mendapat firasat apapun. Tanpa takut, Roby melintasi jalanan sepi menuju rumahnya. Dilihatnya para peronda yang sedang santai di pos kampling karena suasana aman. “Selamat pagi, Pak,” sapa Roby kepada para peronda itu. “Lho, dik. Kok, jam segini baru pulang?” tanya salah seorang peronda. “Memangnya, kamu habis dari mana, sih?” tanyanya kembali. “Aku habis belajar main gitar ini, pak.” Roby pun pamit melanjutkan perjalanan pulang. Sampai di pertigaan rumahnya, bulu kuduk Roby mulai berdiri. Dia mulai merasa ada hal yang aneh di sekitarnya. Tiba-tiba ada suara orang tertawa. “Hi hi hi hi hi ...

Mengerikan, pengalaman tahun 2022 di Bandung melihat tukang sate keliling memiliki wajah rata

  Setiap orang pasti memiliki muka yang terlihat nyata dan berbentuk. Namun ada hantu yang memiliki wajah rata. Itulah yang akan diungkap dalam  cerita misteri  kali ini. Ketika tinggal di  Bandung , Nunik mendapat pengalaman mengerikan, bertemu dengan  tukang sate  keliling yang memiliki wajah rata. Ini kisah nyata yang dialami seorang teman sebut saja Nunik pada tahun 2002. Saat itu dia mengontrak rumah di pinggiran kota di Bandung. Nunik adalah seorang wanita yang bekerja di sebuah perusahaan swasta. Hari itu, Nunik pergi bekerja seperti biasa. Karena ada tugas lembur dari pekerjaannya, jadi pulangnya sampai larut malam. Sampai di rumah, Nunik ke kamar berganti pakaian lalu rebahan sejenak. Karena perutnya merasa lapar, dia mencari makanan di kulkas. Tapi tak ada makanan di sana. Hanya ada tahu mentah dan ikan asin. Jam di dinding menunjukkan pukul 12 tengah malam. Saat sedang duduk-duduk di ruang tengah, terdengar tukang sate yang lewat depan rumah mena...

Peri penyuka sesama 6, setelah Hapsari bangun leher yang bengkak sudah sembuh

  Bagian keenam atau terakhir dari   cerita misteri   peri   penyuka sesama , setelah Hapsari bangun leher yang bengkak sudah sembuh. Setelah sampai rumahnya, Bambang Guritna mengerang, sedangkan leher Sri Hapsari bengkak dan berdarah. Ki Tuking Kusumah lalu menyembuhkannya dan matek aji murka dahana. Yang bisa menimbulkan api yang panasnya 1000 derajat celsius. Tangannya yang satu memegang kepala Bambang Guritna, sedangkan tangannya yang satu lagi memegang leher Sri Hapsari. Kemudian Ki Tuking Kusumah menggertak “Jangan mengganggu... pergi... pergi... kalau tidak pergi, kamu akan saya bakar” Kemudian Bambang Guritna dan Sri Hapsari jatuh. Setelah bangun kepala dan mata Bambang Guritna sembuh. Demikian juga Sri Hapsari, setelah bangun lehernya yang bengkak dan berdarah sembuh. Ki Tuking Kusumah bilang : “besuk kita membakar rumah Roh halus itu, sebab kalau tidak dibakar akan mengganggu lagi” Pagi harinya Ki Tuking Kusumah, Bambang Guritna, ayah Bambang Guritnya dan...

Mak Ijah memelihara Orowodol, makhluk seperti batu yang bisa membesar untuk menunggu kebunnya dari gangguan pencuri

  Ada-ada saja cara orang untuk menjaga harta miliknya dari gangguan   pencuri . Seperti   cerita misteri   kali ini, seorang nenek memelihara   Orowodol   makhluk seperti batu yang bisa membesar. Kebun Mak Ijah sudah ditawar orang berpuluh-puluh kali, tapi ia selalu mempertahankannya. Namun, dua bulan lalu perempuan tua itu mendatangi Suha untuk menjual kebun tersebut. “ Cucuku mau kawin sama orang kota , Ha,” kata Mak Ijah menjawab ketika Suha menanyakan alasannya. “Dan aku lebih senang kalau kau yang membelinya. Kudengar istrimu sudah kirim wesel, kan?” “Memang, Mak. Kebetulan kami juga berniat membeli tanah.” “Bagus! Daripada dibelikan hal-hal lain mending kalian beli tanah, tidak akan ada ruginya. Tapi aku pesan satu hal, Ha.” Mak Ijah menatap mata Suha, meminta kesanggupan pemuda itu. Setelah Suha mengangguk barulah ia melanjutkan, “Mau kau apakan pun itu kebun terserah, asal rumpun rumput dekat gubuk jangan kau ganggu!” Suha heran. Ia menanyakan alas...